Kamis, 29 Maret 2012

Tips Menghemat Anggaran Pembangunan Rumah Baru (Bagian 1)

Banyak diantara kita yang menghitung biaya membangun rumah dari ukuran per meter bangunan. Hal ini tak asing lagi, karena biasanya bila kontraktor memberikan harga final untuk biaya membangun rumah yang kita lakukan, terdapat pula biaya 'per meter persegi' bangunan. Berbagai faktor mempengaruhi biaya membangun per meter, antara lain luas bangunan yang akan dibangun, harga material bangunan, peralatan, ongkos tukang, izin membangun bangunan ke pemerintah setempat, fee arsitek, fee kontraktor, instalasi listrik, air, gas (bila ada), pembuangan aliran air kotor serta pajak.

Terdapat beberapa biaya yang dibutuhkan saat membangun, diluar biaya material bangunan. Biaya untuk arsitek misalnya, biasanya ditentukan dari kesepakatan dari kedua pihak yaitu pemesan desain dengan arsitek secara langsung. Biaya pembangunan lain yang dikeluarkan oleh pemilik rumah selanjutnya adalah fee kontraktor untuk membangun rumah tersebut sampai terselesaikan. Biaya lainnya berupa upah tukang, pajak bangunan, listrik, air dan lain-lain.

Pemborosan yang mungkin terjadi dalam membangun misalnya seperti perlengkapan bangunan yang berupa finishing dipilih dari material yang mahal, misalnya jenis cat dinding, jenis kayu, jenis material plafon, jenis engsel, jenis keramik, dan sebagainya. Meskipun ukurannya kecil-kecil, sering menyedot biaya banyak seperti engsel-engsel pintu. Pemborosan bisa juga dari segi desain yang selalu berubah-ubah karena perencanaan bangunan yang dibikin asal-asalan. Desain harus sudah fix sebelum membangun agar tidak ada perubahan di tengah pembangunan sehingga dana jelas membengkak dari asal rencana anggaran awal. Konsep 'tambal sulam' sangat tidak ekonomis dan biayanya lebih mahal. Terkadang dari material juga dipilih bahan yang terbaik agar lebih kuat dan tahan lama, seperti bata merah yang berkualitas dibandingkan dengan batu merah yang murahan dapat dibedakan dari ukuran dan bentuk yang rapi serta dari kualitas pembakaran batanya.

Menghemat Biaya Per Meter Bangunan
Biaya material dapat dihemat dengan membuat desain rumah yang sederhana tanpa detil yang rumit. Jarak ruangan yang dianjurkan adalah 3 hingga 4 m agar kolom dan tiang dapat dipasang di tiap ujung titik pojok ruangan dan dengan begitu tidak perlu kolom tambahan yang dapat menambah biaya yang sebetulnya dapat diminimalkan. Atap pelana lebih hemat dibanding atap jenis lainnya karena bisa menggunakan kolom praktis dan gewel yang lebih efisien dan hemat biaya.

6 Tips membangun lebih hemat adalah sebagai berikut:
1. Gunakan Arsitek agar desain lebih tepat guna (tidak boros dan tidak tambal sulam)
2. Proses membangun bisa dilakukan sendiri bila memungkinkan (tapi kadangkala karena berbagai ketidak tahuan malah biaya membengkak).
3. Cari bahan material berkesan alami yang terdapat banyak di daerah Anda sehingga berharga lebih murah dengan mencarinya sendiri ke daerah tersebut, setidaknya untuk referensi Anda saat mengobrol dengan kontraktor.
4. Acian dinding dapat dikurangi dengan memakai dinding bata, batako, bata blok, atau bataton yang dibiarkan alami di sebagian dinding, dengan begitu semakin tampak alami dan murah karena tidak mengeluarkan biaya acian. Bila sudah ada dana nanti saja baru diaci.
5. Pilih dari jenis material kayu kusen, kuda-kuda atap dan genteng yang sesuai untuk budget Anda, terdapat berbagai jenis dari material tersebut.
6. Untuk bahan finishing kita dapat memilih material seperti cat, keramik, handle pintu, dan sebagainya yang berkualitas menengah, usahakan yang terlihat tidak murahan dan tidak gampang rusak.

Sumber : astudioarchitect.com

DOWNLOAD KOLEKSI GALERY RUMAH